Cara menggunakan fibonacci dalam trading forex akan saya bahas kali ini karena fibonacci adalah tool yang dapat berfungsi dengan baik ketika analisa searah dengan trend.
Dengan kata lain fibonacci ini pada dasarnya memang lebih banyak digunakan oleh trader bertipe trend follower.
Open Posisi Buy dilakukan di level support fibonacci ketika pasar sedang up-trend dan Open Posisi Sell dilakukan di level resistance fibonacci pada saat down-trend.
Level retracement pada fibonacci dianggap sebagai indikator teknis prediktif karena tool tersebut berfungsi untuk mengidentifikasi kemana arah harga kedepannya.
Sederhananya begini setelah harga memulai arah tren baru, harga akan berbalik arah sepenuhnya atau sebagian ke tingkat harga sebelumnya sebelum melanjutkan ke arah trennya.
Cara Menggunakan Fibonacci Dalam Trading Forex
Cara Menentukan Level Pada Fibonacci Retracement
Untuk menentukan level level pada fibonacci dengan benar maka pertama-tama anda harus mencari high dan low terbaru.
Pada trend turun klik puncak high kemudian drag cursor mouse anda ke titik terendah dari low terbaru.
Sebaliknya jika untuk trend naik maka klik titik terendah dari wave low kemudian drag cursor ke puncak high terbaru.
Silahkan anda perhatikan contoh penggunaan fibonacci retracement dalam chart berikut ini :
Contoh Kasus Pada Kondisi Up-Trend
Dari gambar diatas dimana garis fibonacci ditarik dimulai dari titik terendah wave low kemudian ditarik ke puncak wave high.
Dan ajaibnya tool tersebut akan menghitung dengan sendirinya dimana letak level level krusial yang dapat anda gunakan sebagai penentuk Open Posisi.
Level level krusial pada Fibonacci tersebut ditampilkan dengan angka yang berupa persentase yaitu 23.6%, 38.2%, 50.0%, 61.8%, dan 76.4%.
Pada contoh kasus chart AUD/USD diatas dimana harga telah menembus (break) salah satu level fibonacci. Dan sebelum harga melanjutkan trendnya maka harga umumnya akan retrace ke level fibonacci yang telah tertembus tadi.
Dibawah ini adalah contoh retrace fibonacci yang menyentuh tepat di level 38.2 baru kemudian harga melanjutkan trendnya keatas.
Contoh Kasus Pada Kondisi Down-Trend
Pada contoh downtrend ini menggunakan pair EUR/USD di timeframe H4
Penerapan pada downtrend itu kebalikanya dari uptrend yaitu ketika harga retrace dari low ke high, kemungkinan besar harga akan retrace ke level level fibonacci yang sudah ditarik sebelumnya.
Perhatikan gambar berikut :
Pada saat downtrend, harga mencoba kembali retrace ke level 0.50 fibonacci kemudian melanjutkan trend turunnya kembali.
Misalkan kita melakukan Sell Limit pada level 0.382 dan 0.50 sekaligus maka kita akan mendapatkan profit dari 2 open posisi.
Akan tetapi perlu anda pahami juga bahwa harga tidak selalu retrace tepat di level fibonacci karena terkadang melebihi sedikit atau juga kurang sedikit.
Baik demikianlah cara menentukan open posisi menggunakan level-level retracement pada fibonacci.
Salam Profit Konsisten